Breaking

Sunday, June 3, 2018

Paus Mati di Thailand Setelah Menelan 80 Kantong Plastik


Seekor paus mati di Thailand selatan setelah menelan lebih dari 80 kantong plastik. Kematian paus itu pun mengakhiri upaya penyelamatan yang gagal untuk kembali membuat mamalia laut itu kembali sehat.
Thailand merupakan salah satu konsumen kantong plastik terbesar di dunia. Kantong plastik itu pun membunuh ratusan makhluk laut yang hidup dekat pantai-pantai di negara itu setiap tahun.
“Paus pilot jantan kecil menjadi korban terbaru setelah ditemukan di saluran dekat perbatasan dengan Malaysia,” ungkap pernyataan Departemen Maritim dan Sumber Daya Laut di halaman Facebook hari ini.
“Tim berupaya membantu paus yang sakit itu tapi akhirnya paus itu mati pada Jumat (1/6),” ujar otoritas Thailand itu.
Autopsi menunjukkan 80 kantong plastik berbobot 8 kg berada di perut paus. Sejumlah foto menunjukkan sejumla horang menggunakan air untuk membuat paus itu tetap basah setelah ditemukan pada awal pekan ini dan payung digunakan untuk melindunginya dari sengatan sinar matahari.
Paus itu mengeluarkan lima kantung plastik selama upaya penyelamatan sebelum mati.
Biologis laut dan doset di Universitas Kasetsart, Thon Thamrongnawasawat menjelaskan, kantong plastik itu membuat paus tidak dapat menyerang nutrisi makanan apapun. “Jika Anda memiliki 80 kantong plastik di perut Anda, Anda mati,” kata dia.
Sekitar 300 hewan laut termasuk paus pilot, kura-kura dan lumba-lumba mati setiap tahun di perairan Thailand karena menelan plastik. “Ini masalah besar. Kita menggunakan banyak plastik,” ungkap dia.
Kematian paus itu memicu simpati dan kemarahan warga Thailand. “Saya menyesalkan binatang yang tidak melakukan apapun yang sala hharus menanggung dampak tindakan manusia,” papar seorang pengguna Twitter di Thailand.

No comments:

Post a Comment