Demam dengue atau yang dikenal juga oleh masyarakat Indonesia sebagai demam berdarah (DBD) merupakan penyakit yang disertai dengan peningkatan suhu tubuh penderita dimana peningkatan suhu tubuh ini seringkali sangat tinggi. Gejala lain secara umum adalah timbulnya keluhan sakit kepala, nyeri sendi, otot, dan tulang, serta nyeri di bagian belakang mata.
Tidak banyak masyarakat Indonesia yang mengetahui bahwa demam dengue dan demam berdarah merupakan dua kondisi yang berbeda. Demam berdarah atau dengue hemorrhagic fever (DBD) merupakan komplikasi dari demam dengue (dengue fever) yang memburuk. Fase dimana terjadi penurunan suhu tubuh menjadi normal atau mendekati normal, biasanya pada hari ketiga demam seringkali bukan pertanda bahwa demam akan segera sembuh. Sebaliknya , gejala DBD memasuki masa lanjutan yang harus diwaspadai. Pada DBD yang memasuki masa lanjutan dapat timbul kerusakan pada pembuluh darah dan kelenjar getah bening, muntah-muntah yang disertai darah, keluarnya darah dari gusi dan hidung, napas terengah-engah, dan pembengkakan organ hati yang menyebabkan nyeri di sekitar perut.
Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus merupakan perantara penularan virus dengue yang menyebabkan penyakit demam dengue pada manusia. Berbeda dengan nyamuk-nyamuk yang pada umumnya mencari makan di malam hari, Aedes aegypti dan Aedes albopictus pada umumnya menggigit di pagi hari sampai sore hari menjelang petang.
Air yang tenang dan menggenang merupakan media ideal bagi Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus untuk berkembang biak. Sering kita mendapati jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus pada air selokan yang tidak mengalir, kolam, waduk, atau kamar mandi di rumah.
Indonesia memiliki permasalahan pada sanitasi buruk utamanya pada kota-kota berpenduduk padat. Permasalahan yang juga dihadapi oleh negara-negara berkembang lainnya di dunia. Wilayah-wilayah dengan sanitasi buruk menghadapi masalah serius dengan penyebaran dan penularan demam dengue. Selain populasi penduduk yang terus bertambah, penyebaran virus dengue juga didukung oleh mobilitasnya yang terus meningkat.
Virus dengue memiliki empat strain atau tipe, yaitu DEN 1, DEN 2, DEN 3, dan DEN 4. Tubuh manusia akan membentuk kekebalan seumur hidup saat terjangkit salah satu tipe virus dengue untuk pertama kalinya dan berhasil pulih. Namun yang perlu diingat adalah kekebalan tersebut hanya pada satu tipe virus saja, dan bukan tipe lainnya sehingga masih berpotensi menderita penyakit ini kembali oleh tipe virus yang berbeda.
KENALI GEJALANYA
Penanganan demam dengue cukup mudah dilakukan Jika kita bisa mengenali gejala-gejala penyakit tersebut. Sampai saat ini, belum ada obat khusus yang diperuntukkan untuk penyakit ini.
Namun mengenali gejala-gejala penyakit demam dengue tidaklah mudah. Bahkan seorang dokterpun masih membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut, misalnya tes darah, untuk melihat keberadaan virus dengue di dalam darah atau memastikan apakah gejala yang ada memang disebabkan oleh demam dengue dan bukan kondisi lain.
Bila seorang dokter telah berhasil menegakkan diagnosis demam dengue, maka tindakan medis telah siap untuk dilaksanakan. Sembari mentaati perintah dokter atas langkah pengobatan yang dilakukan, seorang pasien akan disarankan untuk :
- Banyak beristirahat.
- Minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi (terutama untuk mengganti cairan tubuh yang terbuang akibat gejala demam tinggi dan muntah-muntah).
- Mengonsumsi obat-obatan yang telah ditetapkan oleh dokter.
- Disiplin dalam melakukan perintah pengobatan dan atau menjauhi larangan dokter.
PEMANTAUAN PENYAKIT
Butuh waktu bagi seorang pasien untuk kembali sehat seperti sediakala setelah pulih dari demamm dengue atau demam berdarah. Rasa lelah ketika baru saja pulih dari demam dengue, namun hal ini wajar dan sifatnya hanya sementara.
Pemantauan pengobatan penyakit ini disarankan untuk dilakukan dibawah pengawasan dokter Konsultasi ulang kepada dokter perlu dilakukan selama masa terapi. Perawatan inap di Rumah Sakit mungkin diperlukan bila demam dengue mengarah kepada gejala demam berdarah dengue (DBD) dan dengue shock syndrome setelah suhu tubuh turun (fase kritis).
No comments:
Post a Comment